Luxembourg_Pelatihan SCAGE

Luxembourg_Pelatihan SCAGE
bermain salju

Senin, 14 Maret 2011

SOSIALISASI SISTEM NOMOR SEDIAAN NASIONAL (NSN), STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) DAN INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOWS (INSW)



SOSIALISASI SISTEM NOMOR SEDIAAN NASIONAL (NSN), STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) DAN INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOWS (INSW)

Dalam rangka mengelola materiil bekal agar dapat terkoordinir dan tercatat dengan baik  biasanya di setiap satuan kerja  melakukan inventarisasi dan pengkodean/penomoran terhadap materiil bekal mereka,berdasarkan spesifikasi masing-masing, khususnya materiil pertahanan yang digunakan oleh TNI dimana masing-masing angkatan mempunyai sistem penomoran tersendiri yang berlaku dilingkungan instansi mereka sendiri. Dengan tidak seragamnya sistem perbekalan yang ada di lingkungan TNI menyebabkan adanya  duplikasi dalam hal penomoran suatu materiil.   Maka dibutuhkanlah suatu sistem yang seragam  dan baku dan berlaku secara umum yang dikenal dengan Nomor Sediaan Nasional (NSN),
NSN ini tidak hanya berlaku untuk meteriil bekal pertahanan saja tetapi seluruh materiil produksi pabrikan indonesia yang dapat dipasarkan di dalam negeri maupun luar negeri, NSN ini tidak sama dengan penomoran SNI (Standar Nasional Indonesia) yang dikeluarkan oleh Departemen perindustrian  dan juga nomor INSW (Indonesia  National Single Windows) yang diterbitkan oleh Beacukai.  Dalam rangka memberikan pengertian dan pemahaman khususnya anggota Puskod Dephan mengenai  ke 3 sistem tersebut sehingga nantinya tidak terjadi tumpang tindih terhadap tugas dan tanggung jawab Puskod Dephan maka Puskod mengundang pemapar dari Pusat Standardisasi Departemen Perindustrian, Badan Standardisasi Nasional dan Bea cukai  dalam acara sosialisasi sitem NSN, SNI dan INSW guna membahas tugas pokok masing-masing dan mencari perbedaan antara ke 3 sistem penomoran tersebut.
Acara sosialisasi tersebut diselenggarakan pada hari Selasa tanggal 24 Maret 2008  bertempat di Rupat Gedung Antasari Puskod Dephan, dengan penyaji adalah :
1.          Kabid Opskod Puskod Dephan
2.          Kasubdithar Ditmat Ditjen Kuathan Dephan
3.          Pusat Standardisasi Dep. Perindustrian
4.          Kabidmas Standardisasi BSN
5.          Bid Pengembangan Kapasitas dan kinerja Organisasi (PKKO) Bea dan Cukai.
Dari pembahasana sosialisasi tersebut terlihat jelas perbedaan yang signifikan baik dalam arti , struktur penomoran dan tugas tanggungjawab dari siatem NSN, SNI dan INSW.  NSN menitikberatkan kepada penomoran barang berdasarkan kelompok materiil dan diberikan kode NCB (badab kodifikasi nasional) yang telah ditetapkan oleh Negara NATO dan dapat berlaku secara nasional dan internasional.  Pemberian kode ini tidak memperhatikan kualitas dari materiil bekalnya. Struktur kode terdiri dari 13 digit  yaitu :
Nomor urut identifikasi
NCB
Grupklas
materiil
                                                        X X X XX XX X X X X X X


SNI adalah nomor regristrasi sertifikasi yang ditetapkan oleh BSN terhadap barang hasil pengujian dan penelitian yang dilakukan oleh Pusat Stadardisasi Departemen Perindustrian,  Pengujian dan penelitian ini dilakukan untuk mengukur kualitas/standar suatu barang sehingga diketahui standar (kelayakan) barang tersebut untuk di konsumsi oleh masyarakat.  Nomor ini Perumusan SNI dilakukan berdasarkan konsensus oleh Panitia teknis (PT) atau sub panitia teknis (SPT) yang terdiri dari stakeholder (Produsen, konsumen, regulator, pakar akademis, Asosiasi, laboratorium).
Penetapan SNI dapat diberlakukan secara wajib ( disebut SNI wajib) oleh Menteri Teknis dengan pertimbangan keselamatan,keamanan, kesehatan dan pelestarian lingkungan adatu pertimbangan ekonomis serta moral,  disamping itu SNI dapat pula disebut SNI sukarela karena hanya digunakan sebagai referensi transaksi perdagangan saja dan bersifat sukarela.   Adapun struktur nomor SNI terdiri dari 10 digit angka yaitu :
Panitia Tehnis
Klasifikasi barang
Tahun ditetapkan SNI
X  X   X  X  X  X   X  X  X  X


INSW (Indonesia National Single Windows) merupakan sistem yang memungkinkan single submission dari data dan informasi, single and synchronous processing data dan informasi serta single decision making untuk pemeriksaan dan pengeluaran.  Tujuannya adalah untuk mempercepat dan menyederhanakan alur informasi antara pemerintah dan swasta serta memberikan keuntungan bagi semua pihak yang terlibat dalam perdagangan internasional. Sistem ini berfungsi sebagai sebuah pintu gerbang komunikasi dan integrasi antara sistem yang sudah ada seperti Bea Cukai, perijinan, perbankan, logistic dan lain-lain melaluipenghubung yang disebut dengan Application Service Provider (ASP), dengan demikian semua proses perijinan dan pengurusan dokumen ekspor impor dapat dilakukan secara full elektronik sehingga dapat menghemat waktu, biaya dan  barang dapat  tiba dengan cepat ditempat tujuan,
Sistem SNI , INSW dan NSN merupakan sarana promosi bagi produk industry nasional, karena ke tiga sistem ini memiliki tujuan yang sama yaitu dalam rangka mewujudkan dtandar produk dan identifikasi barang namun dari segi fungsi sangatlah berbeda.  Dari penjelasan diatas jelaslah bahwa antara SNI, INSW dan NSN sebenarnya tidak terjadi tumpang tindih dalam tugas masing-masing namun sangat erat kaitannya dalam hubungan  kinerja satuan.






















SOSIALISASI PENERAPAN KODIFIKASI MATERIIL SISTEM NSN DI LINGKUNGAN INDUSTRI JAWA BARAT DAN SEKITARNYA

Dalam rangka memasyarakatkan dan mengenalkan kodifikasi materiil sistem NSN di luar lingkungan  Dephan dan TNI, Puskod Dephan mengadakan sosialisasi penerapan sistem NSN ini di lingkungan industri di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Puskod Dephan dengan PT. Dirgantara Indonesia (PT.DI) yang telah merasakan manfaat dari sistem Kodifikasi materiil sistem NSN. 
Sosialisasi  dilaksanakan pada hari kamis tanggal 26 Pebruari 2009 dibuka oleh Dirjen Ranahan Dephan, dilaksanakan mulai pukul 09.00 s.d 14.00 WIB bertempat di Gedung PKSN PT. Dirgantara Indonesia Jl. Pajajaran 154 Bandung Jawa Barat. Kegiatan ini diikuti oleh Industri dalam negeri yang meliputi BUMN dan industri swasta nasional yang berjumlah 25 perusahaan diantaranya :
1.            PT. Dirgantara Indonesia                          12.        PT. Guna Era Manufacture
2.            PT. Pindad                                                   13.        PT. GRENDTEK
3.            PT. Krakatau Steel                                     14.        PT. Dahana
4.            PT. Bukaka Tekhnik Utama                      15.        PT. DELAMI
5.            PT. Insan Sandang Internusa                 16.        PT. Daya Mekar
6.            PT. Katsushiro Indonesia                         17.        PT. Multi Instrumensi
7.            PT. Pelita Sehat Abadi                              18.        PT. Inti
8.            PT. Kerta Laksana                                      19.        PT. LEN Industri
9.            PT. Cihanjuang Intek                                20.        PT. Venamon
10.         PT.Kramatraya Sejahtera                          21.        LAFIAD         
11.         PT. Trisco Tairolred Apparel                     22.        LAFIAU

            Materi yang disajikan dalam sosialisasi ini diantaranya menginformasikan kepada peserta mengenai peranan dan manfaat dari kodifikasi materiil system NSN serta penerapannya di lingkungan Industri,  disamping itu PT. Dirgantara Indonesia menyampaikan pula manfaat  yang telah diperoleh dengan menerapkan system ini. 
           
            Didalam Sosialisasi tersebut dijelaskan mengenai Proses katalogisasi system NSN (Nomor Sediaan Nasional)  dimana produk yang dapat diberikan nomor adalah seluruh materiil bekal produksi dalam negeri yang sudah standar dan digunakan di Indonesia,  prosedurnya adalah pihak pabrikan mengirimkan data spesifikasi teknis beserta gambar (IPC=Ilustrated Part Catalog) ke Puskod Dephan kemudian Puskod Dephan akan memberikan NSN melalui 4 tahap proses kodifikasi yaitu Pemberian nama barang, Klasifikasi, Identifikasi  dan pemberian nomor NSN.  Setiap produk yang telah diberikan NSN disimpan dalam database Puskod dan produk tersebut akan dipromosikan melalui fasilitas elektronik yang disebut NMBS (Nato Mail Box System) yang nantinya produk tersebut akan masuk dalam CD publikasi Katalog Nato (CD NMCRL).
Database Puskod
Email/Fax
 
Puskod Dephan
-Screaning
kodifikasi
NMBS
-Nama
-PN
- Spektek
-gambar










“Apakah ada hubungannya HSN (Harmonised System Number) dengan NSN?” hal ini yang ditanyakan oleh M. Lutfi Adam dari PT. Bukaka Teknik Utama. Tidak ada hubungannya HSN dengan NSN, HSN adalah nomor yang dikeluarkan oleh komunitas perdagangan untuk keperluan eksport/import barang sedangkan NSN adalah pemberian nomor berupa kode terhadap suatu materiil berdasarkan system kodifikasi NATO yang berlaku di dalam dan Luar negeri, jawab Puskod.  Selanjutnya PT. Insan Sandang Internusa yang diwakili oleh Herman Suherman menanyakan “Bagaimana untuk barang yang sudah mendapatkan sertifikasi SNI dari Deperindustrian apakah harus di beri NSN ?”  ya, harus tetap di beri NSN karena terdapat perbedaan fungsi dari penomoran tersebut, SNI berorientasi pada mutu materiil sedangkan NSN berorientasi pada pengkodean barang/materiil.

Dalam sosialisasi kali ini Direktur Aircraft  dan integration PT. Dirgantara Indonesia berkesempatan menyampaikan presentasi mengenai manfaat dan efektivitas penggunaan kodifikasi materiil system NSN kepada para industry karena memang sudah lama PT Dirgantara  telah memakai dan merasakan manfaat  dari system  ini. Selain pertanyaan ada pula saran yang disampaikan oleh H. Tatang Zaenudin dari PT, Multi Instrumentasi  agar sosialisasi seperti ini tetap dilaksanakan secara berkelanjutan sehingga masyarakat dapat lebih banyak mengetahui system ini.



ON JOB TRAINING (OJT) TNI AD KODIFIKASI MATERIIL SISTEM NSN
DI PUSKOD DEPHAN

Dalam rangka memasyarakatkan kegiatan Katalogisasi materiil sistem NSN Puskod Dephan selalu menyelenggarakan kegiatan OJT (On Job Training). Hal ini dilakukan berdasarkan program kerja Puskod Dephan maupun adanya permintaan dari satker Pembina di semua angkatan.  OJT Katalogisasi Materiil Sistem NSN ini dilaksanakan karena adanya pengajuan dari Aslog Kasad untuk personel disatuan Pembina materiil Staf Logistik TNI AD dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan personilnya dalam bidang Katalogisasi system NSN dan untuk mendukung diterapkannya system ini di lingkungan TNI AD.
Ojt (on Job Training) diselenggarakan pada tanggal 9 s.d 13 Pebruari 2009 di Puskod Dephan yang  diikuti oleh 9 Satuan Pembina Materiil Staf Logistik TNI AD terdiri dari Spaban VI/Binsis Slogad, Puspenerbad, Ditbekangad, Ditziad, Ditkesad, Ditpalad, Dithubad, Ditopad,Disinfolahtad  masing-masing mengirimkan 2 personelnya.    
Pada umumnya peserta yang hadir belum mengetahui tentang katalogisasi materiil sistem NSN dan manfaatnya oleh karena itu didalam OJT ini peserta diberikan wawasan mengenai pentingnya Kodifikasi materiil sistem NSN khususnya bagi Pembinaan materiil Pertahanan di Satuan TNI, Produsen dalam negeri dan negara-negara yang menganut sistem NSN pada umumnya.
Para siswa dibekali pula mengenai proses kegiatan pemberian nomor NSN terhadap suatu materiil dari mulai tahap penetapan nama,klassifikasi, identifikasi dan penetapan NSN, disamping itu para siswa diberikan pula pengetahuan dan praktek tentang proses riset data materiil dengan menggunakan CD referensi berupa CD NMCRL,CD Fedlog dan CD Puskod. Setelah para siswa dibekali ke 2 (dua) proses tersebut kemudian dikenalkan  proses interface data materiil yaitu suatu kegiatan ….
Kegiatan OJT selama 5 hari ini diharapkan para peserta dapat memahami tentang katalogisasi materiil sistem NSN dan dapat menerapkannya dalam pembinaan materiil khususnya di lingkungan Slog TNI AD




NSN à NATO Stock Number/Nomor Sediaan Nasional
NCS à NATO Codification System adalah Sistem yg seragam dan standard digunakan oleh semua negara NATO dan non NATO dlm proses kodifikasi brg bekal
NCB à National Codification Bereau atau Badan Katalogisasi Nasional adalah suatu badan/lembaga yang mempunyai tugas melaksanakan, memproses kegiatan katalogisasi di dalam negeri maupun diluar negeri
Pak, Apa sih Katalogisasi itu?
Apakah ada referensi/ panduan yang di gunakan oleh Puskod dalam mengerjakan kegiatannya? Apa saja ?
Oh… Jelas ada, referensi yang digunakan Puskod itu semuanya berasal dari DILS (Defence Information Logistic System) Negara NATO, diantaranya CD NMCRL, CD FEDLOG, CD FIIG dan ACOD P1
RANGKAIAN PROSES LALUI TAHAP KEG MULAI PENENTUAN NAMA, KLASIFIKASI, IDENTIFIKASI SAMPAI TAP KODIFIKASI BERDSRK SISTEM KODIFIKASI NATO (NCS) SEHINGGA MENJADI IDENTITAS YANG UNIK DAN DPT MEMBEDAKAN BEKAL YG SATU DAN BEKAL LAINNYA
FSC à Federal Supply Clasification  adalah pengelompokan materiil bekal kedlm susunan yg sistematis menurut fungsi & kegunaannya

Kodifikasi Materiil Pertahanan


pada Sistem Logistik Pertahanan


Pendahuluan.
Kodifikasi materiil Pertahanan system NSN (Nomor Sediaan Nasional)
in cataloging and information management makes it an important contributor to electronic merupakan unsur yang penting dalam mendukung  informasi  pada system logistik pertahanan, serta berkontribusi terhadap proses perencanaan kebutuhan, pengadaan, pengelolaan inventory bekal termasuk didalamnya penyimpanan, distribusi, penanganan materiil serta terhadap penghapusan materiil.
commerce between the US government and its many suppliers.Kodifikasi maateriil sistem NSN di Indonesia di bina oleh Puskod Dephan sebagai Catalog System (FCS) and serves as the National Codification Bureau (NCB) for the United National Codification Bureau (NCB) untuk Indonesia, adapun salahsatu tugas yang dapat di emban adalah sebagaiStates. fasilitator dalam  bidang informasi dukunganlogistics, educating foreign logisticians about the importance of NCBs in modern logistics. logistik, bagi NCB negara maju berperan juga mendidik logisticians asing tentang pentingnya NCB bagi  logistik modern.  The role of National Codification Bureaus is little known in logistics circles, less so outside Biro Kodifikasi Nasional berperan penting di kalangan logistik, terutama sebagai sarana informasi, of logistics. NCB menyediakan landasan untuk kerjasama militer internasional government logistics; furthermore, they now play a role in commercial logistics. dibidang logistik. Demikian juga seperti apa yang telah di laksanakan oleh Departemen Pertahan Amerika Serikat,Defense Logistics Information Service (DLIS) located in Battle Creek, Michigan, is educating  Information Service Logistics Pertahanan (DLIS) di Battle Creek, Michigan, sejak tahun 2000 telah memprogramkan pendidikan bagiforeign logisticians about such bureaus and their place in modern logistics.  logisticians  asing tentang manajemen logistik modern bagi Negara pengguna system NCS termasuk Indonesia. “Cataloging or as it is referred to internationally, 'codification' is a small field compared to North Atlantic Treaty Organization (NATO) Codification System (NCS) for the data interoperability, the data/systems Organization (NATO) kodifikation System atau NCS (Kodifikasi maateriil sistem NSN)  adalah system yang dapat di pakai untuk memudahkan  interoperabilitas data / sistem integration, and the data integrity that underpins coalition and joint logistics. terintegrasi. giving.” Cassel said.
According to Chris Yoder, chief of DLIS' International Division, there are two big reasonsAda dua alasan untuk penggunaan sistem NCS atau Kodifikasi maateriil sistem NSN secara Internasional: First, there are the efficiencies that the NCS brings to logistics; Pertama, adalah bahwa  Kodifikasi Materiil Sistem NSN  dapat meningkatkan efisiensi untuk penanganan logistik; and, second, there is a plus or a minus depending on the nation. dan kedua, directly facilitates sales of US goods to participating nations.dapat memfasilitasi promosi penjualan barang hasil produk dalam negeri ke negara-negara yang berpartisipasi. “We establish the catalog data, NCB menghimpun data katalog, including the National Stock Number (NSN), which allows the goods to become a regular part of termasuk National Stock Number (NSN), yang memungkinkan barang bisa menjadi bagian dari other countries' supply systems. negara-negara lain sebagai stock persediaan. Every year we process 30,000 - 40,000 requests from allied Setiap tahun AC/135 Grup Direksi  untuk Kodifikasi NATO memproses 30.000 - 40.000 permintaan dari negara yang bersekutu atau pengguna sistem Kodifikasi Materiil Sistem NSN, berupa transaksi data katalog yang terintegrasi dengan beberapa perusahaan pemasok produk untuk kepentingan pertahanan.
Pentingnya Peran Kodifikasi Materiil
Sistem logistik sangat erat hubungannya dengan identifikasi peralatan utuk  peningkatan efektifitas dan efisiensi,  The latter is performed through sophisticated systems that were specifically designed to uniquely identify and classify materiel. untuk keperluan tersebut dilakukan melalui sistem canggih yang khusus dirancang secara unik untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan perlengkapan. One of them is the NATO (North Atlantic Treaty Organization) Codification System (NCS), which provides users with a uniform and common system for identifying, classifying and assigning a NATO Stock Number (NSN) to a materiel. Salah satunya adalah NATO (North Atlantic Treaty Organization) kodifikation System (Kodifikasi Materiil Sistem NSN), yang menyediakan penggunaan  sistem yang seragam dan umum untuk mengidentifikasi, mengklasifikasi dan menetapkan sebuah NATO Stock Number (NSN) ke peralatan atau materiil bekal. The NCS is a widespread supply language that facilitates interoperability, curbs duplication, permits interchangeability, maximizes logistics support and allows substantial financial savings to be realized. Kodifikasi Materiil Sistem NSN yang merupakan bahasa Kodifikasi materiil yang digunakan oleh lebih dari 60 Negara pengguna yang dapat memfasilitasi interoperabilitas, meminimisasi duplikasi, interchangeability, dan  memaksimalkan bantuan logistik.The NATO Codification System
Basic Principles Prinsip-prinsip dasar The NCS is governed by two fundamental directives: Kodifikasi Materiil Sistem NSN :
* The "one item - one number" concept stipulates that an IOS corresponds to one and only one NSN.*  "Satu item - satu nomor" menegaskan bahwa konsep ios yang berkaitan dengan satu dan hanya satu NSN.
* The producing nation codifies all their products for all user nations, even if they do not utilize items that they produce. * The NATO Stock NumberNATO Stock Number (The NSN, as a key element of the NCS, is a 13-digit number that univocally identifies an IOS all through its lifecycle. NSN), sebagai unsur utama dari NCS (Kodifikasi Materiil Sistem NSN), adalah merupakan himpunan angka terdiri dari 13-digit yang mengidentifikasi sebuah  ios (item of supply), yang dapat urut sebagai berikut:
* The NATO Supply Classification Code (digits one to four); this can be furthermore broken down into two parts: the Group of the IOS (first and second digit) and the Class within the Group (third and fourth digit).- NATO Supply Klasifikasi  (angka satu sampai empat); ini dapat dipilahkan lagi menjadi dua bagian: Grup  ios (angka pertama dan kedua) dan Kelas di Group (angka ketiga dan keempat). The Group depicts a certain family of items having the same physical, performance or functional characteristics. Grup menggambarkan suatu keluarga item memiliki fisik yang sama, kinerja atau karakteristik dan fungsional yang sama.
The Nation Code (digits five and six); this identifies the producing nation responsible for the codification of the specific item, even if that item is not used by that nation.- Kode Nation atau NCB (angka lima dan enam); ini mengidentifikasi produksi negara yang bertanggung jawab atas kodifikasi dari item tertentu
* A seven-digit non-significant number which unambiguously identifies the item throughout its lifecycle. - Angka ke tujuh sampai angka ke tigabelas adalah angka  yang tidak signifikan namun merupakan  identifikasi seluruh item yang terdaftar di NCB dimana materiil bekal di daftarkan.
The NSN provides a gateway to a vast range of logistics information required by military logisticians, and not available in commercial identification schemes.NSN merupakan pintu gerbang yang luas ke berbagai informasi yang dibutuhkan oleh logistik militer, logisticians, seperti Informasi produsen, identifikasi barang, pengguna, dan pengelolaan data ios. The importance of accessing such records is apparent and can avail manufacturers because they benefit from the promotion of their products in an unprecedented way. Pentingnya mengakses catatan seperti itu  berfaedah bagi produsen karena keuntungan dari promosi produk mereka yang dapat dijangkau oleh seluruh pengguna kodifikasi materiil sistem NSN.
Advantages of the NATO Codification SystemKeuntungan dari kodifikasi materiil Sistem NSN
Operational AdvantagesKeuntungan operasional
* The NCS is utilized by all NATO nations (Refer to Figure 2) and furthers equipment standardization endeavors, which in turn favor interoperability because many weapon systems can be used in conjunction with others.*  Kodifikasi Materiil Sistem NSN  dimanfaatkan oleh semua Negara Pengguna, dalam kerangka standarisasi peralatan, pada gilirannya Interoperabilitas akan tercapai karena banyak sistem senjata dapat digunakan bersama-sama antar negara atau fihak lain.
* The national and international awareness of all available military assets allows users to rationalize inventory management by sharing resources on spare parts and maintenance activities.* kesadaran Nasional dan Internasional terhadap semua aset militer memungkinkan pengguna untuk merasionalisasikan manajemen inventarisasi  dengan berbagi sumber daya pada suku cadang dan kegiatan pemeliharaan. In the same sense, the distribution of materiel during operations can be minimized. Dalam situasi yang sama, distribusi peralatan saat operasi dapat diminimalkan.
* The accurate description of materiel that the NCS introduces permits the user to rapidly locate equipment that meets the necessary requirements, and thus reduces replenishment time.* Deskripsi yang akurat dari peralatan dengan memperkenalkan Kodifikasi Materiil Sistem NSN,  pemakai dapat dengan cepat menemukan peralatan yang memenuhi persyaratan yang diperlukan, dan dengan demikian mengurangi penambahan waktu.
* The technical dialogue between users is simplified because of the common language advantage that the NCS institutes.*keuntungan dari Kodifikasi Materiil Sistem NSN juga memungkinkan terjadi dialog teknis antara pengguna akan lebih sederhana, karena bahasa logistik yang  dipakai  seragam dan umum .
* The utilization of modern Communication Information Systems permits nations to process, submit and manipulate a vast amount of data in a modern and fashionable way.* Pemanfaatan Sistem Komunikasi modern juga mendukung untuk memproses lalu lintas Informasi antar negara dengan cara yang lebih cepat dan akurat.
Keuntungan Keuangan
* The NCS allows users to screen items that already exist in stock and can be immediately used rather than procuring new items.Dengan Kodifikasi Materiil Sistem NSN  memungkinkan pengguna dapat memaksimalkan  efisiensi  inventory, untuk mengurani biaya-biaya kegiatan antara lain:
* Mulai dari proses penentuan kebutuhan, pengadaan, penerimaan dan penyimpanan, pemeliharaan, distribusi sampai dengan pemesanan ulang, karena disemua tahapan kegiatan tidak terlepas dari resiko pengeluaran biaya. To illustrate an example, almost 50 percent of the items used in the design of new equipment are already codified. Berdasarkan data empiris, hampir 50 persen dari barang-barang yang digunakan dalam desain peralatan baru sudah dikodifikasikan, hal tersebut akan memaksimalkan efisiensi di dalam pembinaan logistik pada umumnya.
* The in-depth awareness of stocks allows procurement experts to avoid unnecessary acquisition for a specific user where another has excess stock.* Yang penting  dalam pengadaan,  untuk dihindari akuisisi yang tidak perlu,  di mana pengguna lain telah kelebihan stok, dalam kondisi seperti ini bisa memanfaatkan pengalaman pengguna lain, atau bisa memanfaatkan kelebihan stock yang ada, dengan demikian waktu pemesanan tidak diperlukan hal ini berarti suatu keuntungan dari segi biaya pesan.
* Orders from several users can be consolidated, creating better prices that can lead to substantial financial savings.* Pesanan dari beberapa pengguna dapat dikonsolidasikan, untuk memaksimalkan pemesanan, semakin banyak kuantitas yang dipesan akan semakin murah harga yang ditawarkan hal ini berarti kesempatan menciptakan harga yang lebih baik, untuk meminimalkan anggaran.
* Several supply sources can be probed, generating significant benefits for customers by ending monopoly and promoting competitiveness among manufacturers.* Beberapa sumber pasokan dapat diselidiki, untuk menghasilkan manfaat yang lebih signifikan, untuk mengakhiri monopoli dan meningkatkan daya saing di antara produsen, semakin banyak pilihan pasokan akan semakin kecil biaya yang di keluarkan
* The NCS limits the range of items performing the same functions, and as such reduces the number of spare parts required to manage each weapon system.*  Kodifikasi Materiil Sistem NSN membatasi berbagai item melakukan fungsi yang sama, dan oleh karena itu akan mengurangi jumlah suku cadang yang diperlukan untuk mengelola sistem senjata masing-masing pengguna.  Semakin sedikit jumlah suku cadang yang di kelola karena mempunyai fungsi yang sama, semakin efisien biaya yang perlu disiapkan.
* The NCS curbs duplication, reduces the stock levels, and generates savings in storage surface, handling assets and personnel.*  Kodifikasi Materiil Sistem NSN menghindari duplikasi item bekal, berarti mengurangi tingkat stok untuk bekal yang mempunyai karakteristik dan fungsi yang sama, serta meningkatkan efektifitas penanganan aset dan personil. Sistem ini telah mengelola It should be mentioned that there are more than 30 million reference numbers in the NCS, but only 16 million NSNs. lebih dari 30 juta nomor referensi part number, dan lebih 16 juta NSN.
* Items no longer in use can be sold to other nations that still utilize the same materiel.* Item bekal yang tidak lagi digunakan dapat dijual kepada negara lain, yang masih menggunakan peralatan yang sama, hal tersebut bisa di komunikasikan dikarenakan menggunakan system yang sama. The management of such items is much more profitable than disposing useless equipment. Pengelolaan barang-barang seperti ini, jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan  menghapuskan peralatan.
BeberapaMiscellaneous Advantages Keuntungan lain
* More than 29 non-NATO nations have or will adopt the NCS, thus establishing it as a worldwide military materiel identification scheme.* Lebih dari 29 negara-negara non-NATO telah atau akan mengadopsi Kodifikasi Materiil Sistem NSN, sehingga membentuk  skema identifikasi berbagai perlengkapan militer di seluruh dunia. In a simultaneous effort, the AC/135 is continuously enhancing the system by adding certain functionalities and data elements that will keep it looking forward and up-to-date. Dalam upaya yang bersamaan, AC/135 Grup Direksi  untuk Kodifikasi NATO  terus meningkatkan sistem dengan menambahkan beberapa fungsi  dan  data up-to-date.
* Relations and cooperation among governments (purchasers) and manufacturers (providers) are greatly enhanced.* Hubungan dan kerjasama antara pemerintah (pembeli) dan produsen (provider) terus ditingkatkan, sepertiAccurate descriptions, such as drawings and characteristics, facilitate the work of standardization agencies developing normalization guidelines. penjelasan yang lebih akurat, melalui gambar dan data karakteristik materiil, serta memfasilitasi pekerjaan standarisasi lembaga pengembangan dan penelitian dimana sistem alat utama sistem senjata digunakan.
* Detailed perception of the composition of materiel through their descriptions promotes recycling activities and safe handling of hazardous materiel - crucial environmental features in the new millennium.*Komposisi detil peralatan melalui penjelasan dan mempromosikan kegiatan daur ulang yang aman, dalam penanganan perlengkapan berbahaya yang dapat dilakukan khususnya hubungannya dengan lingkungan, karena berbagai data dan komunikasi mudah di dapat dan dilakukan.
The Link Between Codification, Logistics and ProcurementHubungan antara kodifikasi, Logistik dan Pengadaan
Kegiatan Logistics operations can be discriminated in four fields:Logistik  dapat dibagi dalam beberapa bidang:
* Acquisition of materiel - initial purchase and reprovisioning* Perolehan perlengkapan , melalui pembelian awal dan reprovisioning
* Warehousing and management of resources* Pergudangan dan pengelolaan sumber daya
* Maintenance - repair and overhaul Disposal* Pemeliharaan, perbaikan dan penghapusan
Codification Regarding Acquisition of MaterielHubungan kodifikasi dengan Perolehan peralatan
Procurement of items is established through a detailed requirements assessment.Pengadaan barang dimulai dari penilaian persyaratan rinci. Untuk mendapatkanThe codification system must therefore answer certain questions posed by purchasers, such as who manufactures the items, is the item conforming to the established requirements and are there any purchasing obstacles/restrictions. peralatan yang terbaik pembeli harus mengajukan beberapa pertanyaan , seperti  manufactures item, penyesuaian item , persyaratan dan  kendala pembelian / larangan. The system should also present a list of potential manufacturers/ vendors/brokers, as well as the best possible description of items, addressing physical, qualitative and performance characteristics. Sistem juga harus memberikan daftar calon produsen / vendor / calo, serta mungkin deskripsi item, alamat fisik, karakteristik dan performa kualitatif. Last, but not least, it should portray information on unit prices and procurement conditions in order to elevate competitiveness among manufacturers. Terakhir, paling tidak, harus menyampaikan informasi mengenai harga dalam pengadaan untuk menaikkan daya saing di antara produsen, namun dengan kodifikasi materiil sistem NSN di jamin akan mendapatkan materiil bekal yang pasti, karena hanya satu item bekal mempunyai satu NSN, dan hanya satu NSN untuk satu item bekal.
Hubungan Kodifikasi dengan Pengelolaan Sumber Daya
Logisticians usually manage the materiel by type and applications of items irrespective of their origin.Logisticians biasanya mengatur peralatan sesuai jenis aplikasi dari produk-produk  asal mereka. They also warehouse them under proper requirements and deliver the materiel to the specific user. Mereka juga mengatur gudang  di bawah persyaratan yang semestinya dan memberikan perlengkapan yang spesifik untuk pengguna. The system should therefore identify Items of Supply satisfying the same requirement by a unique number, regardless of the reference used by the manufacturer to describe the item of production. Sistem itu harus dapat mengidentifikasi Items of Supply (ios) serta memenuhi kebutuhan yang sama melalui nomor unik, apapun referensi yang digunakan oleh produsen untuk menjelaskan item produksi. The system should also specify packaging and handling requirements, warehousing conditions and shelf life expectancy, as well as highlight particular equipment and denote transportation information. Sistem tersebut juga harus menentukan syarat-syarat penanganan dan pengemasan, pergudangan, kondisi rak dan harapan hidup, serta sarat tertentu dalam menunjukkan peralatan transportasi dan informasi yang diperlukan.
HubunganCodification Regarding Maintenance kodifikasi dengan Pemeliharaan
Logisticians always extrapolate the optimum number of spare parts that need to be purchased, the delivery place, time and maintenance capabilities given available resources on location.Logisticians selalu meramalkan kemungkinan yang optimal jumlah suku cadang yang harus dibeli, penyampaian tempat waktu dan   pemeliharaan kemampuan sumber daya yang tersedia di lokasi. The codification system should therefore depict the relationships between all parts of a system, its sub-assemblies and components, as well as the degree of interchangeability between items, with a view to properly use existing resources to the optimal possible extent. Kodifikasi materiil sistem NSN dapat menggambarkan hubungan antara semua bagian sistem, serta sub-subnya secara pasti, komponen, serta derajat interchangeability antara item, dengan maksud untuk dapat menggunakan sumber daya yang ada dengan optimal.
Codification Regarding Disposal Hubungan Kodifikasi dengan Penghapusan
The disposal of an IOS is directly related to its usefulness status (obsolete) and its condition (non-reparable).Penghapusan  ios adalah yang langsung berhubungan dengan keadaan status (usang) dan kondisi (tidak laik). During disposal of materiel it is imperative to eliminate those items which cannot be re-used by another potential user, to identify materiel or substances which can be recycled and thus generate savings, as well as to safeguard the environment during disposal. Selama penghapusan peralatan penting, pastikan peralatan  tidak dapat digunakan kembali oleh pengguna lain yang potensial, serta mengidentifikasi peralatan atau bahan yang dapat didaur ulang dan dengan demikian menghasilkan penghematan, serta untuk melindungi lingkungan selama penghapusan. To this extent the codification system should list the nature of components and constitutive elements of an IOS, its recoverability criteria and the disposal process for hazardous materiel. Untuk ini kodifikasi materiil sistem NSN, dapat menyajikan daftar sifat komponen dan unsur pokok dari suatu ios,  serta kriteria yang dapat dipulihkan dalam proses penghapusan bahan berbahaya dari peralatan.

Penutup
Lebih dari 60 negara saat ini telah mengadopsi Kodifikasi Materiil  Sistem NSN, terutama di negara-negara yang tergabung dalam NATO dan negara yang di sponsori NATO dan telah terbukti dapat meningkatan kemampuan dalam penanganan operasi logistik yang dilaksanakan seperti pada operasi PBB di Bosnia dan terakhir operasi pasukan yang tergabung dalam pasukan multi nasional di Irak dan Afganistan.  Bagi Dephan dan TNI dengan mengadopsi Kodifikasi materiil Sistem NSN pada Sistem Logistik Pertahanan dan TNI akan dapat memaksimalkan efektifitas dan efisiensi bagi pembinaan logistik pada umumnya.