Luxembourg_Pelatihan SCAGE

Luxembourg_Pelatihan SCAGE
bermain salju

Senin, 14 Maret 2011

SOSIALISASI SISTEM NOMOR SEDIAAN NASIONAL (NSN), STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) DAN INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOWS (INSW)



SOSIALISASI SISTEM NOMOR SEDIAAN NASIONAL (NSN), STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) DAN INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOWS (INSW)

Dalam rangka mengelola materiil bekal agar dapat terkoordinir dan tercatat dengan baik  biasanya di setiap satuan kerja  melakukan inventarisasi dan pengkodean/penomoran terhadap materiil bekal mereka,berdasarkan spesifikasi masing-masing, khususnya materiil pertahanan yang digunakan oleh TNI dimana masing-masing angkatan mempunyai sistem penomoran tersendiri yang berlaku dilingkungan instansi mereka sendiri. Dengan tidak seragamnya sistem perbekalan yang ada di lingkungan TNI menyebabkan adanya  duplikasi dalam hal penomoran suatu materiil.   Maka dibutuhkanlah suatu sistem yang seragam  dan baku dan berlaku secara umum yang dikenal dengan Nomor Sediaan Nasional (NSN),
NSN ini tidak hanya berlaku untuk meteriil bekal pertahanan saja tetapi seluruh materiil produksi pabrikan indonesia yang dapat dipasarkan di dalam negeri maupun luar negeri, NSN ini tidak sama dengan penomoran SNI (Standar Nasional Indonesia) yang dikeluarkan oleh Departemen perindustrian  dan juga nomor INSW (Indonesia  National Single Windows) yang diterbitkan oleh Beacukai.  Dalam rangka memberikan pengertian dan pemahaman khususnya anggota Puskod Dephan mengenai  ke 3 sistem tersebut sehingga nantinya tidak terjadi tumpang tindih terhadap tugas dan tanggung jawab Puskod Dephan maka Puskod mengundang pemapar dari Pusat Standardisasi Departemen Perindustrian, Badan Standardisasi Nasional dan Bea cukai  dalam acara sosialisasi sitem NSN, SNI dan INSW guna membahas tugas pokok masing-masing dan mencari perbedaan antara ke 3 sistem penomoran tersebut.
Acara sosialisasi tersebut diselenggarakan pada hari Selasa tanggal 24 Maret 2008  bertempat di Rupat Gedung Antasari Puskod Dephan, dengan penyaji adalah :
1.          Kabid Opskod Puskod Dephan
2.          Kasubdithar Ditmat Ditjen Kuathan Dephan
3.          Pusat Standardisasi Dep. Perindustrian
4.          Kabidmas Standardisasi BSN
5.          Bid Pengembangan Kapasitas dan kinerja Organisasi (PKKO) Bea dan Cukai.
Dari pembahasana sosialisasi tersebut terlihat jelas perbedaan yang signifikan baik dalam arti , struktur penomoran dan tugas tanggungjawab dari siatem NSN, SNI dan INSW.  NSN menitikberatkan kepada penomoran barang berdasarkan kelompok materiil dan diberikan kode NCB (badab kodifikasi nasional) yang telah ditetapkan oleh Negara NATO dan dapat berlaku secara nasional dan internasional.  Pemberian kode ini tidak memperhatikan kualitas dari materiil bekalnya. Struktur kode terdiri dari 13 digit  yaitu :
Nomor urut identifikasi
NCB
Grupklas
materiil
                                                        X X X XX XX X X X X X X


SNI adalah nomor regristrasi sertifikasi yang ditetapkan oleh BSN terhadap barang hasil pengujian dan penelitian yang dilakukan oleh Pusat Stadardisasi Departemen Perindustrian,  Pengujian dan penelitian ini dilakukan untuk mengukur kualitas/standar suatu barang sehingga diketahui standar (kelayakan) barang tersebut untuk di konsumsi oleh masyarakat.  Nomor ini Perumusan SNI dilakukan berdasarkan konsensus oleh Panitia teknis (PT) atau sub panitia teknis (SPT) yang terdiri dari stakeholder (Produsen, konsumen, regulator, pakar akademis, Asosiasi, laboratorium).
Penetapan SNI dapat diberlakukan secara wajib ( disebut SNI wajib) oleh Menteri Teknis dengan pertimbangan keselamatan,keamanan, kesehatan dan pelestarian lingkungan adatu pertimbangan ekonomis serta moral,  disamping itu SNI dapat pula disebut SNI sukarela karena hanya digunakan sebagai referensi transaksi perdagangan saja dan bersifat sukarela.   Adapun struktur nomor SNI terdiri dari 10 digit angka yaitu :
Panitia Tehnis
Klasifikasi barang
Tahun ditetapkan SNI
X  X   X  X  X  X   X  X  X  X


INSW (Indonesia National Single Windows) merupakan sistem yang memungkinkan single submission dari data dan informasi, single and synchronous processing data dan informasi serta single decision making untuk pemeriksaan dan pengeluaran.  Tujuannya adalah untuk mempercepat dan menyederhanakan alur informasi antara pemerintah dan swasta serta memberikan keuntungan bagi semua pihak yang terlibat dalam perdagangan internasional. Sistem ini berfungsi sebagai sebuah pintu gerbang komunikasi dan integrasi antara sistem yang sudah ada seperti Bea Cukai, perijinan, perbankan, logistic dan lain-lain melaluipenghubung yang disebut dengan Application Service Provider (ASP), dengan demikian semua proses perijinan dan pengurusan dokumen ekspor impor dapat dilakukan secara full elektronik sehingga dapat menghemat waktu, biaya dan  barang dapat  tiba dengan cepat ditempat tujuan,
Sistem SNI , INSW dan NSN merupakan sarana promosi bagi produk industry nasional, karena ke tiga sistem ini memiliki tujuan yang sama yaitu dalam rangka mewujudkan dtandar produk dan identifikasi barang namun dari segi fungsi sangatlah berbeda.  Dari penjelasan diatas jelaslah bahwa antara SNI, INSW dan NSN sebenarnya tidak terjadi tumpang tindih dalam tugas masing-masing namun sangat erat kaitannya dalam hubungan  kinerja satuan.






















SOSIALISASI PENERAPAN KODIFIKASI MATERIIL SISTEM NSN DI LINGKUNGAN INDUSTRI JAWA BARAT DAN SEKITARNYA

Dalam rangka memasyarakatkan dan mengenalkan kodifikasi materiil sistem NSN di luar lingkungan  Dephan dan TNI, Puskod Dephan mengadakan sosialisasi penerapan sistem NSN ini di lingkungan industri di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Puskod Dephan dengan PT. Dirgantara Indonesia (PT.DI) yang telah merasakan manfaat dari sistem Kodifikasi materiil sistem NSN. 
Sosialisasi  dilaksanakan pada hari kamis tanggal 26 Pebruari 2009 dibuka oleh Dirjen Ranahan Dephan, dilaksanakan mulai pukul 09.00 s.d 14.00 WIB bertempat di Gedung PKSN PT. Dirgantara Indonesia Jl. Pajajaran 154 Bandung Jawa Barat. Kegiatan ini diikuti oleh Industri dalam negeri yang meliputi BUMN dan industri swasta nasional yang berjumlah 25 perusahaan diantaranya :
1.            PT. Dirgantara Indonesia                          12.        PT. Guna Era Manufacture
2.            PT. Pindad                                                   13.        PT. GRENDTEK
3.            PT. Krakatau Steel                                     14.        PT. Dahana
4.            PT. Bukaka Tekhnik Utama                      15.        PT. DELAMI
5.            PT. Insan Sandang Internusa                 16.        PT. Daya Mekar
6.            PT. Katsushiro Indonesia                         17.        PT. Multi Instrumensi
7.            PT. Pelita Sehat Abadi                              18.        PT. Inti
8.            PT. Kerta Laksana                                      19.        PT. LEN Industri
9.            PT. Cihanjuang Intek                                20.        PT. Venamon
10.         PT.Kramatraya Sejahtera                          21.        LAFIAD         
11.         PT. Trisco Tairolred Apparel                     22.        LAFIAU

            Materi yang disajikan dalam sosialisasi ini diantaranya menginformasikan kepada peserta mengenai peranan dan manfaat dari kodifikasi materiil system NSN serta penerapannya di lingkungan Industri,  disamping itu PT. Dirgantara Indonesia menyampaikan pula manfaat  yang telah diperoleh dengan menerapkan system ini. 
           
            Didalam Sosialisasi tersebut dijelaskan mengenai Proses katalogisasi system NSN (Nomor Sediaan Nasional)  dimana produk yang dapat diberikan nomor adalah seluruh materiil bekal produksi dalam negeri yang sudah standar dan digunakan di Indonesia,  prosedurnya adalah pihak pabrikan mengirimkan data spesifikasi teknis beserta gambar (IPC=Ilustrated Part Catalog) ke Puskod Dephan kemudian Puskod Dephan akan memberikan NSN melalui 4 tahap proses kodifikasi yaitu Pemberian nama barang, Klasifikasi, Identifikasi  dan pemberian nomor NSN.  Setiap produk yang telah diberikan NSN disimpan dalam database Puskod dan produk tersebut akan dipromosikan melalui fasilitas elektronik yang disebut NMBS (Nato Mail Box System) yang nantinya produk tersebut akan masuk dalam CD publikasi Katalog Nato (CD NMCRL).
Database Puskod
Email/Fax
 
Puskod Dephan
-Screaning
kodifikasi
NMBS
-Nama
-PN
- Spektek
-gambar










“Apakah ada hubungannya HSN (Harmonised System Number) dengan NSN?” hal ini yang ditanyakan oleh M. Lutfi Adam dari PT. Bukaka Teknik Utama. Tidak ada hubungannya HSN dengan NSN, HSN adalah nomor yang dikeluarkan oleh komunitas perdagangan untuk keperluan eksport/import barang sedangkan NSN adalah pemberian nomor berupa kode terhadap suatu materiil berdasarkan system kodifikasi NATO yang berlaku di dalam dan Luar negeri, jawab Puskod.  Selanjutnya PT. Insan Sandang Internusa yang diwakili oleh Herman Suherman menanyakan “Bagaimana untuk barang yang sudah mendapatkan sertifikasi SNI dari Deperindustrian apakah harus di beri NSN ?”  ya, harus tetap di beri NSN karena terdapat perbedaan fungsi dari penomoran tersebut, SNI berorientasi pada mutu materiil sedangkan NSN berorientasi pada pengkodean barang/materiil.

Dalam sosialisasi kali ini Direktur Aircraft  dan integration PT. Dirgantara Indonesia berkesempatan menyampaikan presentasi mengenai manfaat dan efektivitas penggunaan kodifikasi materiil system NSN kepada para industry karena memang sudah lama PT Dirgantara  telah memakai dan merasakan manfaat  dari system  ini. Selain pertanyaan ada pula saran yang disampaikan oleh H. Tatang Zaenudin dari PT, Multi Instrumentasi  agar sosialisasi seperti ini tetap dilaksanakan secara berkelanjutan sehingga masyarakat dapat lebih banyak mengetahui system ini.



ON JOB TRAINING (OJT) TNI AD KODIFIKASI MATERIIL SISTEM NSN
DI PUSKOD DEPHAN

Dalam rangka memasyarakatkan kegiatan Katalogisasi materiil sistem NSN Puskod Dephan selalu menyelenggarakan kegiatan OJT (On Job Training). Hal ini dilakukan berdasarkan program kerja Puskod Dephan maupun adanya permintaan dari satker Pembina di semua angkatan.  OJT Katalogisasi Materiil Sistem NSN ini dilaksanakan karena adanya pengajuan dari Aslog Kasad untuk personel disatuan Pembina materiil Staf Logistik TNI AD dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan personilnya dalam bidang Katalogisasi system NSN dan untuk mendukung diterapkannya system ini di lingkungan TNI AD.
Ojt (on Job Training) diselenggarakan pada tanggal 9 s.d 13 Pebruari 2009 di Puskod Dephan yang  diikuti oleh 9 Satuan Pembina Materiil Staf Logistik TNI AD terdiri dari Spaban VI/Binsis Slogad, Puspenerbad, Ditbekangad, Ditziad, Ditkesad, Ditpalad, Dithubad, Ditopad,Disinfolahtad  masing-masing mengirimkan 2 personelnya.    
Pada umumnya peserta yang hadir belum mengetahui tentang katalogisasi materiil sistem NSN dan manfaatnya oleh karena itu didalam OJT ini peserta diberikan wawasan mengenai pentingnya Kodifikasi materiil sistem NSN khususnya bagi Pembinaan materiil Pertahanan di Satuan TNI, Produsen dalam negeri dan negara-negara yang menganut sistem NSN pada umumnya.
Para siswa dibekali pula mengenai proses kegiatan pemberian nomor NSN terhadap suatu materiil dari mulai tahap penetapan nama,klassifikasi, identifikasi dan penetapan NSN, disamping itu para siswa diberikan pula pengetahuan dan praktek tentang proses riset data materiil dengan menggunakan CD referensi berupa CD NMCRL,CD Fedlog dan CD Puskod. Setelah para siswa dibekali ke 2 (dua) proses tersebut kemudian dikenalkan  proses interface data materiil yaitu suatu kegiatan ….
Kegiatan OJT selama 5 hari ini diharapkan para peserta dapat memahami tentang katalogisasi materiil sistem NSN dan dapat menerapkannya dalam pembinaan materiil khususnya di lingkungan Slog TNI AD




NSN à NATO Stock Number/Nomor Sediaan Nasional
NCS à NATO Codification System adalah Sistem yg seragam dan standard digunakan oleh semua negara NATO dan non NATO dlm proses kodifikasi brg bekal
NCB à National Codification Bereau atau Badan Katalogisasi Nasional adalah suatu badan/lembaga yang mempunyai tugas melaksanakan, memproses kegiatan katalogisasi di dalam negeri maupun diluar negeri
Pak, Apa sih Katalogisasi itu?
Apakah ada referensi/ panduan yang di gunakan oleh Puskod dalam mengerjakan kegiatannya? Apa saja ?
Oh… Jelas ada, referensi yang digunakan Puskod itu semuanya berasal dari DILS (Defence Information Logistic System) Negara NATO, diantaranya CD NMCRL, CD FEDLOG, CD FIIG dan ACOD P1
RANGKAIAN PROSES LALUI TAHAP KEG MULAI PENENTUAN NAMA, KLASIFIKASI, IDENTIFIKASI SAMPAI TAP KODIFIKASI BERDSRK SISTEM KODIFIKASI NATO (NCS) SEHINGGA MENJADI IDENTITAS YANG UNIK DAN DPT MEMBEDAKAN BEKAL YG SATU DAN BEKAL LAINNYA
FSC à Federal Supply Clasification  adalah pengelompokan materiil bekal kedlm susunan yg sistematis menurut fungsi & kegunaannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar